Aloha
pemirsa! Gue disini yang baru aja pulang les mau cerita tentang tempat les
bahasa inggris gue.
Agak
aneh dikit sih, karena tutornya punya cara masing-masing buat ngajar. Tutor pertama
gue itu Miss Veda.
Miss
Veda ini imut-imut, putih, cantik dan suka bercanda. Kadang kalo kitanya
(baca:muridnya) serius dikit dia yang
melelehkan suasana jadi kayak es krim cair gitu, manis-manis dingin (karena
emang kelasnya pake AC). Tapi Miss Veda gak suka liat anak didiknya BBM-an atau
SMS-an pas dia lagi ngajar. Wajar lah ya. hingga pada akhirnya gue dan kawan
gue yang lain beranjak pindah kelas dan pindah tutor. Rasanya itu kayak punya
ibu tiri. Gaaaakkkk enaaaaaaakk! Serasa ada di cerita The Onion and Garlic
(baca: Bawang Merah Bawang Putih).
Ini
tutor gue yang kedua. Namanya Miss Putri.
Ini dia *nunjuk ke bawah sambil kedip-kedip*
Tapi kami para murid-murid lucu nan
imut ini manggil Miss Putri dengan sebutan Miss Poechan. Gara-gara Display Name
di BBM-nya ya Poechan. Mungkin singkatan dari Poetri Chantik, atau Poetri
Chanda, atau Poetri Dakochan? Entahlah. Yang penting Miss Poechan ini intinya
jadi ibu guru kedua setelah Miss Veda. Miss yang satu ini agak tegas yah, beda
sama Miss Veda yang suka bercanda. Dia selalu focus sama materi dan gak mau ada
muridnya ngobrol kalo dia lagi ngajar. Ya masih wajar juga lah ya. Tapi Miss
Poechan ini lumayan kreatif. Suka bikin game-game gak jelas yang mempermalukan
anak didiknya di depan kelas. Entah game-nya
yang buat malu atau memang guenya yang malu-maluin. Beda tipisssss.
Seiring
berjalan waktu, gue mulai menyukai Miss yang satu ini. Bukan lesbi lho, bukaaaan!
Gue suka cara ngajarnya yang serius tapi mudah dimengerti. Trus dia juga udah
mulai suka menyelipkan joke-joke hangat dalam pembelajarannya (ceilah bahasa
gue). Sampe sekarang gue masih sama tutor yang satu ini.
Sampai
suatu saat dan suatu kejadian yang menggemparkan seluruh lorong ruang dan waktu
di EC (nama tempat les gue), ternyata Miss Poechan kecelakaan. Itu berita
buruk. Buruk banget pemirsaaaah. Jeng jeng jeng!! *sound effect* *mata gue udah
kayak Feni Rose atau Nadya Mulya* (presenter gosip kenamaan tanah air yang
cetar membahana melebihi tsunami dan badai)
Itu
artinya kalo gue dan temen-temen imut gue dapet ibu guru tiri baru yang gue gak
tau itu siapa. Siapakah guru malang yang akan masuk kelas terkutuk ini untuk mengajar
murid nan imut dan unyu seperti kami. Singkat cerita kita
introduce-introduce-an gitu deh sama ibu tiri, eh maksudnya tutor pengganti
Miss Poechan untuk sementara. Ternyata namanya Miss Nanda. Miss ini kalo kata
temen gue Rizal dia itu bibirnya sekseeehh kayak Angelina Jolie, trus matanya
bersinar kayak lampu neon, kulitnya kayak kacang (bukan garing) tapi coklat
kayak kulit kacang (gue baru tau ternyata dia surfer), trus tatapan matanya tajam
setajam pisau tukang sembelih hewan di pasar. Gue gak tau persis ya, itu
menurut Rizal lho bukan menurut gue. Yah, dia kan suka melebih-lebihkan apa
yang dia lihat. Padahal gue liat tuh tutor biasa-biasa aja (maaf Miss *sujud ).
Gue nikmati pelajaran demi pelajaran sama dia, pertamanya sih seru dikit yah
karena kaminya yang buat suasana jadi unyu-unyu. Tapi endingnya. Garing ring
ring, garing banget.
Timbul
seuntai doa dari dalam hati seorang
murid unyu kayak gue yaitu, ‘Tuhan, semoga minggu depan Miss Poechan sembuh
atau dengan sentuhan maha dahsyat-Mu Miss Veda bisa balik lagi ke pelukan kami.
Amin!’ inilah doa seorang murid kurang ajar yang kurang kasih sayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar